Koperasi pada dasarnya adalah organisasi yang terdiri dari beberapa anggota yang mempunyai kepentingan yang sama. Anggota tersebut bisa terdiri dari pertama adalah konsumen atau produsen yang berfungsi sebagai pembeli barang dan jasa atau input untuk produksi sedangkan yang kedua adalah terdiri atas produsen sebagai pemasok barang dan jasa untuk konsumsi ataupun input untuk produksi.
A. Anggota Koperasi Sebagai Pembeli
Jika anggota koperasi terdiri atas pembeli maka koperasi ini berfungsi untuk menyatukan permintaan sehingga dia ( sebagai organisasi ) mempunyai daya tawar yang kuat karena berperilaku sebagai monopsoni ( pembeli tunggal ) atau paling tidak mendekati pola itu. Monopsoni mempunyai daya tawar yang kuat karena dialah yang berperan sebagai satu - satunya pembeli dari barang dan jasa ( bagi konsumen ) atau input ( bagi produsen ). Dengan demikian, dengan menyatukan diri menjadi koperasi maka anggota - anggota yang tergabung dalam organisasi ( badan usaha koperasi ) akan lebih bisa menentukan harga dari barang dan jasa atau input yang memintanya.
Misalkan, para pegawai negeri bergabung dalam koperasi pegawai, pada suatu saat pegawai menginginkan kain untuk dijadikan seragam baru. Dengan bergabung dalam koperasi maka para pegawai tersebut akan lebih mudah menentukan harga transaksi yang ingin dicapai bila dibandingkan dengan pegawai.
B. Anggota Koperasi Sebagai Produsen atau Penjual
Ketika para produsen menyatukan dirinya dalam organisasi koperasi maka secara mikro, organisasi tersebut menyatukan penawaran para produsen yang semula sendiri - sendiri sehingga organisasi koperasi tersebut bisa menjadi monopoli atau paling tidak mendekati pola tersebut. Dengan berubahnya struktur pasar seperti itu maka koperasi bisa mempersepsikan permintaan pasar adalah permintaan sendiri. Dengan demikian maka koperasi bisa dengan leluasa menetapkan harga pasar maupun kuantitas barang yang ditawarkan sehingga secara organisasi keuntungan akan menjadi maksimal. Jika keuntungan maksimal maka tentunya kesejahteraan para produsen sebagai anggota akan meningkat. Hal ini berbeda ketika para produsen tersebut bertindak sendiri - sendiri. Yang menentukan harga adalah pasar, sedangkan para produsen tersebut hanya akan mengikuti harga pasar atau hanya berperan sebagai price taker not price maker.
Referensi : 1. Anonim. 2009. Koperasi. http: //id.wikipedia.org
2. Anonim. 2009. Koperasi Indonesia. http: //dirrga.com/
3. Google Search.
Read more "Koperasi Jika Ditinjau dari Sisi Teori Mikro..."
A. Anggota Koperasi Sebagai Pembeli
Jika anggota koperasi terdiri atas pembeli maka koperasi ini berfungsi untuk menyatukan permintaan sehingga dia ( sebagai organisasi ) mempunyai daya tawar yang kuat karena berperilaku sebagai monopsoni ( pembeli tunggal ) atau paling tidak mendekati pola itu. Monopsoni mempunyai daya tawar yang kuat karena dialah yang berperan sebagai satu - satunya pembeli dari barang dan jasa ( bagi konsumen ) atau input ( bagi produsen ). Dengan demikian, dengan menyatukan diri menjadi koperasi maka anggota - anggota yang tergabung dalam organisasi ( badan usaha koperasi ) akan lebih bisa menentukan harga dari barang dan jasa atau input yang memintanya.
Misalkan, para pegawai negeri bergabung dalam koperasi pegawai, pada suatu saat pegawai menginginkan kain untuk dijadikan seragam baru. Dengan bergabung dalam koperasi maka para pegawai tersebut akan lebih mudah menentukan harga transaksi yang ingin dicapai bila dibandingkan dengan pegawai.
B. Anggota Koperasi Sebagai Produsen atau Penjual
Ketika para produsen menyatukan dirinya dalam organisasi koperasi maka secara mikro, organisasi tersebut menyatukan penawaran para produsen yang semula sendiri - sendiri sehingga organisasi koperasi tersebut bisa menjadi monopoli atau paling tidak mendekati pola tersebut. Dengan berubahnya struktur pasar seperti itu maka koperasi bisa mempersepsikan permintaan pasar adalah permintaan sendiri. Dengan demikian maka koperasi bisa dengan leluasa menetapkan harga pasar maupun kuantitas barang yang ditawarkan sehingga secara organisasi keuntungan akan menjadi maksimal. Jika keuntungan maksimal maka tentunya kesejahteraan para produsen sebagai anggota akan meningkat. Hal ini berbeda ketika para produsen tersebut bertindak sendiri - sendiri. Yang menentukan harga adalah pasar, sedangkan para produsen tersebut hanya akan mengikuti harga pasar atau hanya berperan sebagai price taker not price maker.
Referensi : 1. Anonim. 2009. Koperasi. http: //id.wikipedia.org
2. Anonim. 2009. Koperasi Indonesia. http: //dirrga.com/
3. Google Search.